KIAMAT


Yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat kubro adalah tanda-tanda yang apabila ia terjadi berarti Kiamat sudah diambang pintu. Dalam hadits riwayat Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim no. 2037) dari Hudzaefah bin Usaid al-Ghifari Rasulullah bersabda,
إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْا قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ : الدُّخَانَ ، وَالدَّجَّالَ ، وَالدَّابَّةَ ، وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا ، وَنُزُوْلَ عِيْسَى بْنِ مَرْيَم ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ : خَسْفٌ بِالمَشْرِقِ ، وَخَسْفٌ بِالمَغْرِبِ ، وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ العَرَبِ ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ اليَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ .
“Kiamat tidak tiba sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda, lalu beliau menyebutkan: Asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa putra Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman (di timur, di barat dan jazerah Arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman menggiring manusia ke Mahsyar mereka.”
Dari sepuluh tanda di atas penulis akan memulai pembahasan tentang Dajjal
Dajjal secara etimologi berarti penipu ulung dan pembual besar. Secara istilah dia adalah seorang laki-laki pembual pengaku dirinya Tuhan keluar di akhir zaman.
Fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar sehingga salah satu permohonan Nabi kepada Allah di dalam shalat adalah perlindungan darinya. Dari Aisyah bahwa Rasulullah berdoa di dalam shalat,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَّجَّال ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ . اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ .
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Almasih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari dosa dan hutang.” (Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 447 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 306).
Rasulullah bersabda,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرَ مِنَ الدَّجَّالِ .
“Tidak ada makhluk dengan fitnah terbesar sejak Allah menciptakan Adam sampai hari Kiamat melebihi Dajjal.” (HR. Muslim dari Imran bin Hushain. Mukhtashar Shahih Muslim no. 2058).
Di samping itu Rasulullah memperingatkan umatnya dari fitnahnya bahkan hal yang sama dilakukan oleh nabi-nabi sebelumnya. Rasulullah bersabda,
إِنِّي أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ أَنْذَرَ قَوْمَهُ لَقَـْد أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قََوْمَهُ .
“Sesungguhnya aku memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya.” (Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1246 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2044).
Berikut ini penulis sampaikan ciri-ciri Dajjal seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah.
Karena halaman yang terbatas maka penulis hanya mengambil ciri-ciri berikut dari dua kitab tershahih setelah kitabullah yaitu Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.
Mata kanannya cacat tertutup kulit tebal oleh karenanya dia disebut dengan al-Masih yang berarti orang yang dihapus yaitu matanya, matanya seperti anggur terapung, di antara keduanya tertulis kafir yang bisa dibaca setiap Mukmin atau orang yang membenci perbuatannya. baik orang tersebut bisa membaca atau tidak, berambut sangat keriting, kulitnya merah, berbadan tinggi besar mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan bin Amru al-Khuzai, mandul tidak beranak. Dia keluar dari sebuah jalan di antara Syam dan Irak. Hidup di bumi selama empat puluh hari berbuat kerusakan, Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan dan satu hari seperti seminggu dan hari-hari lain seperti hari-hari biasa. Kecepatannya seperti hujan diterpa angin kencang. Dia mendatangi suatu kaum, dia mengajak mereka dan mereka beriman kepadanya dan menjawab ajakannya, lalu dia menyuruh langit dan ia menurunkan hujan, dia menyuruh bumi maka ia menumbuhkan, maka ternak-ternak mereka makmur, punuknya tinggi, susunya deras dan perutnya kenyang. Sebaliknya ketika Dajjal mengajak kaum yang lain lalu mereka menolaknya maka mereka ditimpa kesulitan hidup, harta mereka binasa sehingga mereka tidak memiliki apa pun. Dajjal berkata kepada tanah kosong, “Keluarkan harta yang ada di perutmu”, maka ia pun keluar mengikutinya seperti lebah mengikuti ratunya. Dia mampu menghidupkan orang mati, dia membelah seorang pemuda kuat menjadi dua bagian, kedua bagian tersebut dipisah sejauh lemparan anak panah, lalu Dajjal memanggulnya dan ia pun datang dengan wajah berseri dan tertawa. Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu. Tidak ada negeri di bumi ini kecuali Dajjal menginjakan kaki padanya kecuali Makkah dan Madinah, karena di setiap lorong yang menuju kepada keduanya terdapat malaikat yang berbaris dan bersenjata. Setiap kali Dajjal hendak memasukinya dia dihadang oleh malaikat dengan senjatanya.
Rasulullah bersabda,
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّال ، إِلاَّ مَكَّةَ وَالمَدِيْنَة ، لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقَـبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ المَلاَ ئِكَةُ صَافِيْنَ يَحْرُسُوْنَهَا .
“Tidak ada suatu negeri kecuali ia disambangi Dajjal selain Makkah dan Madinah tidak ada satu jalan dari jalan-jalan kedua kota tersebut kecuali padanya malaikat berbaris menjaganya.” (Muttafaq alaihi dari Anas bin Malik, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 866 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2055).
Meskipun kehadiran Dajjal di akhir zaman telah ditetapkan oleh Rasulullah, ciri-cirinya telah diperinci oleh beliau, semua itu tercantum di hadits-hadits shahih, meskipun demikian masih ada sebagian kalangan yang tidak mempercayainya. Katanya Dajjal hanyalah ilusi dan khayalan belaka. Apapun alasannya hal itu berarti tidak mempercayai Muhammad sebagai Rasulullah, atau ada sebagian kalangan yang mempercayainya akan tetapi mereka membelokkan maksud dan makna Dajjal kepada makna yang lain yang tidak sesuai dengan zhahir hadits-hadits yang ada. Katanya Dajjal adalah sebuah kekuatan angkara murka yang menindas kaum Muslimin seperti Amerika atau Israel saat ini, ia bukan orang. Apapun alasan pendapat ini ia adalah salah karena dalam hadits-hadits secara jelas disebutkan keterangan-keterangan yang tidak sesuai dengannya. Jadi ia sama dengan membelokkan leher dalil secara paksa ke arah yang tidak diinginkan oleh dalil itu sendiri.
Langkah apakah yang mesti diambil seorang Muslim dalam menghadapi Dajjal? Jawabannya adalah seperti yang ditunjukkan oleh Rasulullah.
Pertama: Memohon perlindungan kepada Allah darinya di setiap shalat sebelum salam.
Hal ini dilakukan dan diperintahkan oleh Rasulullah. Logika sederhana, jika Rasulullah memohon perlindungan kepada Allah darinya, bukankah kita lebih layak?
Kedua: Menjauh dan menghindar.
Hal ini karena Dajjal adalah fitnah terbesar dan cara mujarab menangkalnya adalah jangan mendekatinya. Lalu bagaimana jika seorang Muslim mendapatkannya? Jika demikian, hendaknya dia membaca beberapa ayat pertama surat al-Kahfi. Rasulullah bersabda,
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقَْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةُ الكَهْفِ .
“Barangsiapa dari kalian mendapatkannya maka hendaknya dia membaca pembukaan surat al-Kahfi atasnya.” (HR. Muslim dari an-Nawas bin Sam’an, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2048).
Ketiga: Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal.
عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلى الله عليه وسلم : ” إِنَّ مَعَ الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ مَاءً وَنَارًا ، فَأَمَّا الذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ بَارِدٌ ، وَأَمَّا الّذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الّذِي يَرَى أَنَّهَا نَارٌ ، فَإِنَّهُ عَذْبٌ بَارِدٌ .”
Dari Hudzaefah berkata, Rasulullah bersabda, “Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api maka ia justru air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin maka ia justru api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu maka hendaknya dia masuk ke dalam apa yang dilihatnya api karena ia adalah air yang dingin.” (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1375, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2046).
Bagaimana akhir perjalanan Dajjal ini?
Dia mati di tangan al-Masih Isa putra Maryam. Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang Rasulullah mengatakan hal ini. Sabda beliau,
فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى بْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُـْروَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ .
“Lalu Allah mengutus Isa putra Maryam, dia mirip Urwah bin Mas’ud. Isa memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2052).
Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang Rasulullah menjelaskan begini,
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللهُ المَسِيْحَ بْنَ مَرْيَمَ … فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْـتُلَهُ .
“Manakala dia dalam kondisi tersebut Allah mengutus al-Masih putra Maryam…. lalu Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud – kota yang terletak di sebelah barat Baitul Maqdis – maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2048).

0 Response to "KIAMAT"

Post a Comment

Jangan lupa berkunjung kembali yaa :)